Dayung Indonesia sejatinya sudah memiliki dua pelatih asing, masing-masing bertugas di cabang rowing dan kano. Mereka adalah Boudewijn Van Opstal (Belanda), yang dipakai tenaganya sejak 2011 sampai sekarang. Sementara satu pelatih asing lainnya berasal dari Hongaria yakni Novak Ferenc khusus untuk kano.
Namun kebutuhan pelatih asing masih dirasa kurang oleh PB PODSI, khususnya untuk cabang kayak. "Selama ini dayung memang sudah ada pelatih asing. Tapi kami masih perlu tambah lagi karena pelatih yang ada ini hanya untuk rowing dan kano. Sementara untuk kayak-nya tidak ada," kata Budiman, ketika dihubungi detikSport, pada Minggu (2/8/2015).
"Kami butuh cepat, minimal September nanti pelatih untuk kayak-nya sudah ada. Ini perlu jika ingin dayung raih medali emas di Asian Games 2018 nanti," lanjutnya.
PB PODSI sendiri sudah membidik pelatih asal Hungaria yang akan menjadi pelatih kayak.
"Sudah ada bidikan. Kami pilih dari Hongaria, tapi namanya belum bisa disebut. Satlak Prima sendiri sudah meresponnya dengan baik. Tinggal dipastikan kembali saja karena kami program latihannya sampai 2018. Sementara Bapak Suwarno (Kasatlak Prima) hanya untuk tahun ini saja."
Tak hanya kayak, PODSI juga berencana mengambil pelatih asing lain untuk rowing. Nantinya pelatih asing ini bertugas untuk pengembangan atlet-atlet muda dayung. Terlebih melihat prestasi atlet mudanya yang belakang semakin meningkat.
Pada ajang Junior Rowing Championship 2015 di Wuhan, Tiongkok, pada 4-7 Juli lalu, rowing Indonesia berhasil membawa pulang dua medali yang terdiri dari satu medali emas dan satu medali perunggu. Masing-masing disumbangkan dari nomor Junior Men's Double Sculls dan junior Men's Quadruple Sculls.
"Rowing juga butuh pelatih, tapi sifatnya pelatih development. Nantinya tugas mereka itu adalah melatih dan menyiapkan atlet-atlet muda," kata Budiman.
"Ya minimal dengan cara ini kami tidak kehabisan stok. Jadi ketika perfoma atlet senior nanti misalnya menurun akan mudah untuk menggantinya dan ada regenerasinya juga. Tapi khusus rowing masih kami rapatkan kembali di internal PB PODSI," pungkasnya.
0 Komentar